Senin, 21 Juni 2010 16:05
Kapanlagi.com - Lembaga Swadaya Masyarakat Pencinta Alam Bahari berencana menanam 10 ribu batang mangrove untuk menghindari dampak abrasi yang kian parah menggerus pinggir laut Kota Dumai, Riau.
"Hal ini dilakukan berdasarkan instruksi Direktorat Jendral Perhubungan Laut (Dirjenhubla) tentang pelestarian mangrove guna menghindari dampak abrasi pantai di seluruh daerah termasuk Dumai," kata Ketua LSM Pencinta Alam Bahari (PAB) Darwis, Senin.
Direncanakan Selasa (22/6) akan dilaksanakan penanaman 10 ribu batang mangrove di sejumlah titik yang rawan terkena dampak abrasi pantai di Kota Dumai.
Upaya itu dilakukan sebagai wujud pemerintah menghijaukan pinggiran pantai Kota Dumai yang saat ini kian parah dilanda abrasi.
"Sebelumnya kita sudah berkoordinasi dan menyampaikan instruksi ke pihak-pihak terkait seperti Administrasi pelabuhan (Adpel) dan instansi vertikal lainnya melalui pemerintah setempat tentang kegiatan penghijauan pinggir laut Dumai guna menghindari abrasi," ucapnya.
Dikatakan, seluruh perusahaan di Dumai baik itu perusahaan CPO (Minyak sawit mentah-Crude Plam Oil) maupun perusahaan minyak, seperti Pertamina dan PT Chevron akan ikut serta dalam penanaman ini.
"Jadi, setiap perusahaan akan mengambil bibit Mangrove pada kita dan melakukan aktivitas menanam di sepanjang pantai yang rentan terkena abrasi," paparnya.
Penanaman mangrove akan dimulai di Pelabuhan Fery atau Pelabuhan Penumpang Dumai dan dilanjutkan ke sejumlah tempat rawan abrasi lainnya hingga 11 titik.
"Nanti kami akan membantu penanaman mangrove secara baik dan benar. Karena selama ini, banyak penanaman mangrove asal jadi saja, tidak memperhatikan aspek tanah, gelombang laut, serta jenis mangrove yang akan ditanam dan bagaimana pemeliharaannya," jelasnya.
Mengenai pemeliharaan mangrove setelah dilakukan penanaman akan dimusyawarahkan terlebih dulu. Karena aspek pemeliharaan memerlukan biaya yang relatif besar dan harus memberikan honor per bulan bagi siapa saja yang turut dalam pemeliharaan mangrove.
Menanggapi hal itu, Pakar Lingkungan Hidup dan Kesehatan Universitas Riau (UR) Tengku Ariful Amri mengatakan, sepanjang pesisir Dumai pada dasarnya mengalami kerusakan akibat abrasi yang menyeluruh dengan data pasti hilangnya daratan yang terus meningkat setiap tahun.
"Yang jelas, daratan di Kota Dumai terus berkurang dan semakin mendekati kecenderungan abrasi berat. Untuk menetralisirnya, perlu dilakukan penanaman mangrove setiap tahunnya," paparnya.
Dikatakan, apabila kegiatan para pecinta alam itu terus berlanjut setiap tahunnya, maka kondisi daratan di Kota Dumai dapat tetap terjaga keutuhannya dan terbebas dari ancaman abrasi berat. (ant/boo)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setiap komentar, mohon cantumkan nama Anda, agar kita bisa lebih mudah berinteraksi dan saling memberikan informasi mangrove. Komentar tanpa akun email/blog, beri komentar sebagai "Anonymous". Kami tunggu komentar dan informasi mangrove dari rekan-rekan ya. Salam Bahari !