STRUKTUR ORGANISASI PECINTA ALAM BAHARI
KETUA
Darwis Moh. Saleh
SEKRETARIS
Nailul Authar
WAKIL SEKRETARIS
Fatmawati
BENDAHARA
Eva
KOORD. BUDIDAYA
KOORD. BUDIDAYA
Effendy
ANGGOTA
ANGGOTA
Hani, Ijah, Tengku Haris
KOORD. SEKOLAH ALAM
KOORD. SEKOLAH ALAM
Syahrial
KOORD. SENI & PARIWISATA
KOORD. SENI & PARIWISATA
Anto
KOORD. KEBERSIHAN HUTAN & PANTAI
KOORD. KEBERSIHAN HUTAN & PANTAI
Hendra Gunawan
WAKIL KOORD. KEBERSIHAN HUTAN & PANTAI
WAKIL KOORD. KEBERSIHAN HUTAN & PANTAI
Zulkarnain
KOORD. PENGELOLAAN LIMBAH SUNGAI
KOORD. PENGELOLAAN LIMBAH SUNGAI
Jauhari
KOORD. ARSIP & DOKUMENTASI
KOORD. ARSIP & DOKUMENTASI
David Alamsyah
Sungguh waktu 10 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah pengabdian, tak jarang kami disebut gila oleh sebagian masyarakat sekitar. Namun bagi kami, segala pujian sampai dengan makian yang di terima dan alami, kerap kami jadikan sebagai bahan bakar keringat semangat kami untuk saling menjaga kebersamaan dan tetap eksis dalam komitmen menjaga kelestarian alam hutan mangrove.
Kini mimpi itu kini telah menjadi kenyataan, sudah bisa kita rasakan walaupun baru setitik. Meski halangan dan rintangan datang silih berganti, cita-cita kami untuk mewujudkan area hutan mangrove di Kuala Sungai Dumai menjadi kawasan hutan konservasi. Terimakasih kepada kawan, keluarga, sahabat serta tangan-tangan dingin yang membantu perjuangan kami walau hanya berupa doa.
Mei 1998 adalah tahun dimana gejolak terjadi dimana-mana oleh bangsa ini, pada tahun ini pula pada sebuah kota pesisir timur Riau telah berdiri sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang concern terhadap pelestarian alam bahari khususnya penyelamatan Kawasan Hutan Mangrove Kuala Sungai Dumai. Bersama beberapa orang sahabat di Dumai, Bp.Darwis Mohd. Saleh mendirikan Komunitas Pecinta Alam Bahari. Misi utama mereka adalah penyelamatan hutan mangrove di lokasi Kuala Sungai Dumai yang tergusur oleh pembangunan Pelabuhan dan Dermaga Dumai oleh pihak PELINDO. Sebetulnya bukan hanya itu, diyakini oleh masyarakat kota Dumai bahwa dilokasi tersebut berkaitan erat dengan area situs Legenda Putri Tujuh.
Siapa yang tak pernah mendengar kisah Putri Tujuh, legenda turun menurun yang berada di Kota Dumai? Saking kuatnya kisah itu dalam benak dan ingatan masyarakat Dumai, nama Putri Tujuh melekat abadi di Kilang Pertamina. Makam Putri Tujuh bermastautin di kilang tersebut.Kerisauan melihat makan Putri Tujuh hanya terbiar dan hilangnya hutan bakau yang melindungi bibir pantai Kota Dumai tempat makan Putri Tujuh, membuat anggota PAB mulai berkonsentrasi menyelamatkan bakau yang masih tersisa, karena beradaan bakau di kawasan itu memiliki arti penting bagi kelestarian legenda Putri Tujuh.
Dilain kegiatan, Mereka juga melakukan penghijauan di Desa Guntung, wilayah kebun masyarakat yang terancam abrasi besar-besaran karena tidak ada hutan bakaunya lagi. PAB menargetkan pula penyelamatan tujuh pulau-pulau kecil yang berada di depan Kota Dumai.
Pulau-pulau itu sebenarnya masuk wilayah Bengkalis. Namun tak tersentuh oleh Bengkalis. Mengingat potensi wisata bahari sangat indah di pulau-pulau tersebut, maka PAB juga berinisiatif untuk menyelamatkannya.
Mungkin ini lah sedikit gambaran yang bisa kami tuliskan tentang perjalanan sebuah lembaga yang kini masih mengabdi dan menunakkan iktiar dalam setiap gerakan generasi kedepan.
Sekolah Alam Bandar Bakau didirikan pada bulan September 2010, atas inisiatif pengurus Pecinta Alam Bahari sebagai langkah untuk memperkenalkan dunia mangrove kepada anak-anak mulai tingkatan SD s/d SMU sederajat yang berada di Kota Dumai. Diharapkan kelak merekalah yang akan menjadi penerus kader-kader Konservasi Mangrove serta memiliki jiwa-jiwa kepedulian khususnya terhadap kelestarian alam khususnya wilayah pesisir.
I. Visi dan Misi :
Visi pembentukan Sekolah Alam :
- Menjadikan area hutan Mangrove Sungai Dumai sebagai salahsatu situs Legenda Putri Tujuh dan sejarah berdirinya Kota Dumai.
- Melestarikan hutan pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya abrasi pantai, melindungi daerah dibelakangnya dari hempasan gelombang dan angin kencang, dan mencegah intrusi air garam (salt intrution) ke arah darat.
- Menjadikan Kawasan Konservasi Mangrove Sungai Dumai sebagai salahsatu tempat wisata alam Kota Dumai.
Misi pembentukan Sekolah Alam :
- Membentuk kader – kader konservasi mangrove kota Dumai.
- Agar para siswa/I memiliki jiwa kepedulian dan mengerti terhadap kelestarian lingkungannya tempat mereka tinggal dan bekerja.
- Melatih siswa/I agar memiliki sifat mandiri, terampil dan kebersamaan kepada sesama.
Visi pembentukan Sekolah Alam :
- Menjadikan area hutan Mangrove Sungai Dumai sebagai salahsatu situs Legenda Putri Tujuh dan sejarah berdirinya Kota Dumai.
- Melestarikan hutan pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya abrasi pantai, melindungi daerah dibelakangnya dari hempasan gelombang dan angin kencang, dan mencegah intrusi air garam (salt intrution) ke arah darat.
- Menjadikan Kawasan Konservasi Mangrove Sungai Dumai sebagai salahsatu tempat wisata alam Kota Dumai.
Misi pembentukan Sekolah Alam :
- Membentuk kader – kader konservasi mangrove kota Dumai.
- Agar para siswa/I memiliki jiwa kepedulian dan mengerti terhadap kelestarian lingkungannya tempat mereka tinggal dan bekerja.
- Melatih siswa/I agar memiliki sifat mandiri, terampil dan kebersamaan kepada sesama.
II. Lokasi & Fasilitas :
Kegiatan belajar dan mengajar siswa/I Sekolah Alam Bandar Bakau dilaksanakan di Area Konservasi Mangrove, Komplek Bandar Bakau Jl. Nelayan (laut ujung) Kampung Tua Kedondong, Purnama Dumai Barat. Berada di lahan hutan bakau seluas + 11,5 hektar, terdapat beberapa rumah panggung yang dijadikan sebagai Kelas Teori. Area hutan juga sengaja di sulap menjadi kelas – kelas alam sebagai praktek langsung para siswa dikenalkan kepada jenis – jenis mangrove. Adapun fasilitas lain yang tersedia seperti ; Aula, Musholla, Rumah Tinggal (diperuntukkan bagi tamu penelitian), Area Pembibitan mangrove dan binatang laut (siput, lokan, sepetang dll).
Studi Ekskursi dan Studi Banding ke tempat lain juga kadang dilakukan, agar para siswa/I juga dapat mengenal populasi mangrove ditempat lain. Untuk pangalaman, Siswa/I Sekolah Alam pernah melakukan perjalanan ke Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, yang dijadikan sebagai lokasi Ujian Kenaikan Tingkat.
Studi Ekskursi dan Studi Banding ke tempat lain juga kadang dilakukan, agar para siswa/I juga dapat mengenal populasi mangrove ditempat lain. Untuk pangalaman, Siswa/I Sekolah Alam pernah melakukan perjalanan ke Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, yang dijadikan sebagai lokasi Ujian Kenaikan Tingkat.
III. Siswa/I Sekolah Alam :
Syarat untuk menjadi siswa/I Sekolah Alam terdiri dari berbagai usia mulai dari tingkatan Kelas V SD s/d Tingkat SMU atau sederajat. Keanggotaan mereka selama mnegikuti kegiatan Sekolah Alam adalah selama mereka bersekolah dan tinggal menetap di kota Dumai, kecuali apabila mereka ingin melanjutkan pendidikan atau karena sesuatu hal harus pindah keluar kota, maka Sertifikat Pendidikan akan dikeluarkan oleh pihak pengelola Sekolah Alam/ PAB.
IV. Materi & Pengajaran :
IV. Materi & Pengajaran :
Dikarenakan para siswa/I Sekolah Alam terdiri dari anak – anak setingkat SD s/d SMA, maka materi pembelajaran dibagi menjadi dua metode, yaitu belajar dan bermain. Hal ini dibuat agar para siswa/I tidak merasa jenuh apalagi merasa menjadi beban disebabkan selama 6 hari mengikuti belajar di sekolahnya masing – masing.
Untuk para pengajar sendiri terdiri dari orang – orang yang berpengalaman di bidangnya, yang telah mendapatkan sertifikat pelatihan mangrove dari propinsi maupun nasional. Selain itu pengelola Sekolah Alam juga melakukan kerjasama pemberian workshop dengan Instansi Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Peternakan Perikanan & Kelautan, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan dan Beberapa Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam lainnya. Adapun materi yang di laksanakan adalah sebagai berikut :
A. Materi Khusus :
- Identifikasi Jenis Mangrove
- Pembudidayaan
- Teknik Rehabilitasi
- Etika Lingkungan
- Surviver
- Outbound
B. Materi Pendukung :
- Keorganisasian
- Rohani
- Seni dan Ketrampilan
Untuk para pengajar sendiri terdiri dari orang – orang yang berpengalaman di bidangnya, yang telah mendapatkan sertifikat pelatihan mangrove dari propinsi maupun nasional. Selain itu pengelola Sekolah Alam juga melakukan kerjasama pemberian workshop dengan Instansi Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Peternakan Perikanan & Kelautan, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan dan Beberapa Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam lainnya. Adapun materi yang di laksanakan adalah sebagai berikut :
A. Materi Khusus :
- Identifikasi Jenis Mangrove
- Pembudidayaan
- Teknik Rehabilitasi
- Etika Lingkungan
- Surviver
- Outbound
B. Materi Pendukung :
- Keorganisasian
- Rohani
- Seni dan Ketrampilan
V. Jadwal Kegiatan :
Kegiatan Sekolah Alam dilaksanakan rutin setiap hari Minggu, mulai pukul 09.00 pagi – 16.30 sore. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi kegiatan ekstra kurikuler bagi para siswa sekolah , dan secara berkala juga dilakukan Ujian Kenaikan Tingkat maupun Studi Banding Mangrove.
VI. Pendanaan Siswa/ I Sekolah Alam :
VI. Pendanaan Siswa/ I Sekolah Alam :
Sekolah Alam Bandar Bakau mengajarkan para siswa/I untuk belajar mandiri dan tidak menyusahkan orangtua dan wali murid, oleh karena itu salah satu kegiatan Menabung Lumpur diajarkan kepada para siswa/i. Menabung Lumpur adalah suatu kegiatan penanaman bibit mangrove, berupa kantung – kantung polybag sebagai tempatnya. Hasil pembibitan berumur tiga bulan tersebut akan dijual ke perusahaan – perusahaan maupun instansi yang membutuhkan, dalam dan luar kota Dumai. Dan akan diterima oleh para siswa/I Sekolah Alam pada saat kenaikan kelas di sekolah umum (SD, SMP dan SMU). Hal ini selain sebagai tambahan uang saku, adalah juga untuk kebutuhan para orangtua bagi anak anaknya yang naik kelas maupun naik tingkatan sekolah.