SEKOLAH ALAM BANDAR BAKAU
Sekarang ini, menyekolahkan anak ke sekolah alam sedang menjadi tren dikalangan orang tua dari sebagian masyarakat perkotaan. Nama sekolah alam bagi mereka seakan menjadi angin segar ditengah carut marutnya pendidikan di negeri ini. Untuk masyarakat menengah kebawah mungkin nama ini kurang familiar, tapi dikalangan menengah keatas nama ini sudah cukup dikenal sebagai sekolah alternatif disamping sekolah umum yang sudah ada tentunya. Sebut saja Sekolah Alam Kandank Jurang milik Dik Doang, Sekolah Alam Kak Seto, School Of Universe milik Bang Lendo Novo dan sekolah – sekolah alam lainnya yang kini mulai bertebaran di berbagai daerah di Indonesia.
Sekolah Alam Bandar Bakau didirikan di Dumai pada tanggal 12 September 2010, atas inisiatif dan swadaya oleh Darwis Mohd Saleh dkk dari Pecinta Alam Bahari Club sebagai langkah untuk memperkenalkan dunia mangrove kepada anak-anak mulai tingkatan SD s/d SMU sederajat yang berada di Kota Dumai. Dengan menjadikan hutan bakau Muara Sungai Dumai sebagai tempat belajar dan bermain, diharapkan kelak merekalah yang akan menjadi penerus kader-kader Konservasi Mangrove serta memiliki jiwa-jiwa kepedulian khususnya terhadap kelestarian alam khususnya wilayah pesisir.
Yang menjadi acuan di Sekolah Alam Bandar Bakau bahwa alam bukan hanya obyek eksploitasi sesuai dengan keinginan manusia. Tapi ia adalah sahabat yang membantu manusia menjalani kehidupannya di alam semesta ini untuk menggapai kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa. Sekolah Alam Bandar Bakau terbuka untuk semua anak dengan berbagai kemampuan. Kegiatan belajar mengajar berlangsung sesuai dengan konsep sekolah alam yang dipadukan dengan kurikulum DIKNAS.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dibentuknya Sekolah Alam Bandar Bakau :
- Sebagai alternatif pendidikan luar sekolah yang berbasis lingkungan.
- Mengisi waktu luang bagi para pendidik maupun siswa-siswi sekolah, agar belajar untuk mencintai lingkungan pesisir yang menjadi tempat tinggalnya.
- Sebagai pendidikan alam di luar sekolah yang mennggabungkan kegiatan belajar, bermain sekaligus berkarya dan bermanfaat bagi orangtua, bangsa dan negara.
Tujuan dibentuknya Sekolah Alam Bandar Bakau :
- Membentuk kader – kader konservasi mangrove kota Dumai.
- Agar nantinya kelak para siswa/I memiliki jiwa kepedulian terhadap lingkungannya tempat mereka tinggal dan bekerja.
- Melatih siswa/I agar memiliki sifat seorang pemimpin yang mandiri, terampil dan berjiwa kebersamaan kepada sesama.
KONSEP PENDIDIKAN SEKOLAH ALAM BANDAR BAKAU
Dalam konsep pendidikan Sekolah Alam, fungsi alam antara lain :
a. Alam sebagai ruang belajar
b. Alam sebagai media dan bahan ajar
c. Alam sebagai objek pembelajaran
Proses pembelajaran Sekolah Alam menyandarkan pada 4 (empat) pilar
a. Pengembangan akhlak melalui teladan
b. Pengembangan logika dan daya cipta melalui Expreriental Learning
c. Pengembangan kepemimpinan dengan metode Outbond Training
d. Pengembangan kemampuan berwirausaha
SISWA SEKOLAH ALAM BANDAR BAKAU
Syarat untuk menjadi siswa/I Sekolah Alam terdiri dari berbagai usia mulai dari tingkatan Kelas V SD s/d Tingkat SMU atau sederajat. Keanggotaan mereka selama mnegikuti kegiatan Sekolah Alam adalah selama mereka bersekolah dan tinggal menetap di kota Dumai, kecuali apabila mereka ingin melanjutkan pendidikan atau karena sesuatu hal harus pindah keluar kota, maka Sertifikat Pendidikan akan dikeluarkan oleh pihak pengelola Sekolah Alam/ PAB. Sejauh ini Pecinta Alam Bahari telah mendampingi siswa/I Sekolah Alam yang keseluruhannya berjumlah 25 orang dengan tingkatan pendidikan Sekolah Umum mulai dari SD hingga SMU di Kota Dumai. Adapun daftar nama – nama Sekolah Umum tersebut adalah sebagai berikut :
- Tingkat Sekolah Dasar :
- SD Negeri 003 Pangkalan Sesai Dumai
- SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai
- Tingkat Sekolah Menengah Pertama :
- MTS Tsanawiyah Al Falah Dumai
- SMP Negeri 4 Dumai
- Tingkat Sekolah Menengah Umum :
- SMU Budi Dharma Dumai
- SMK Negeri 2 Dumai
METODE PEMBELAJARAN
Mengenai konsep pembelajaran, sekolah alam Bandar Bakau menjalankan kurikulum khas sekolah alam. Rapor yang diberikan kepada siswa yaitu rapor berupa portofolio siswa. Pada dasarnya materi yang diberikan di sekolah alam sama dengan sekolah biasa, namun metode penyampaiannya menggunakan lebih menjadikan alam sebagai tempat belajar, berfikir dan bertindak. Dan dalam membentuk jiwa kepemimpinan digunakan metode outbound. Mungkin outbound ini yang paling dikenal orang dari sekolah alam. Banyak orang yang lebih mengenal sekolah alam sebagai sekolah yang “ngajarin” siswanya untuk “manjat-manjat”.
Para siswa/I Sekolah Alam Bandar Bakau terdiri dari anak – anak setingkat SD s/d SMA, maka materi pembelajaran dibagi menjadi dua metode, yaitu belajar dan bermain. Hal ini dibuat agar para siswa/I tidak merasa jenuh apalagi merasa menjadi beban disebabkan selama 6 hari mengikuti belajar di sekolahnya masing – masing.
Adapun kurikulum yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan Lingkungan dan Ekosistim Mangrove
2. Agama Islam
3. Bahasa dan Sastra
4. Seni dan Daya cipta
5. Sains dan Teknologi
6. Pendidikan Jasmani
7. Keterampilan dan Wirausaha
8. Budidaya dan Pemanfaatan
9. Outbond
PENGAJAR SEKOLAH ALAM
Untuk para pengajar sendiri terdiri dari anggota PAB Club yang berpengalaman dan mengusai di bidangnya masing - masing, khusus pendidikan mangrove sendiri, para pengajar telah mendapatkan sertifikat pelatihan mangrove dari propinsi maupun nasional. Selain itu pengelola Sekolah Alam juga melakukan kerjasama pemberian workshop dengan Instansi Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Peternakan Perikanan & Kelautan, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan dan Beberapa Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam lainnya :
- Dinas Kantor Lingkungan Hidup
- Dinas Perkebunan dan Kehutanan
- Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan
- Dinas Budaya, Pariwisata Pemuda dan Olahraga
- Dewan Kesenian Kota Dumai
- Dinas Pendidikan Kota Dumai
- Lembaga Adat Melayu Riau Kota Dumai
- Perguruan Tinggi
- Perusahaan & Masyarakat
WAKTU & TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan Sekolah Alam dilaksanakan rutin setiap hari Minggu, mulai pukul 09.00 pagi – 17.00 sore. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi kegiatan ekstra kurikuler bagi para siswa sekolah, dan secara berkala juga dilakukan Ujian Kenaikan Tingkat maupun Studi Banding Mangrove. Kegiatan belajar dan mengajar siswa/I Sekolah Alam Bandar Bakau dilaksanakan di Area Konservasi Mangrove, Komplek Bandar Bakau Jl. Nelayan Laut (ujung) Pangkalan Sesai, Dumai Barat.
Berada di lahan hutan bakau seluas + 11,5 hektar. Studi Ekskursi dan Studi Banding ke tempat lain juga kerap dilakukan dengan berkala, agar para siswa/I juga dapat mengenal populasi mangrove ditempat lain. Untuk pangalaman, Siswa/I Sekolah Alam pernah melakukan perjalanan ke Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, yang dijadikan sebagai lokasi Ujian Kenaikan Tingkat.
STRUKTUR PENGELOLA SEKOLAH ALAM BANDAR BAKAU
PEMBINA : Darwis Mohd Saleh
KEPALA SEKOLAH : Syaiful Azhar, SE
SEKRETARIS : David Alamsyah, ST
BENDAHARA : Chairani
PENGAJAR :
Darwis Mohd Saleh
Chairani
David Alamsyah
Sunarto
Novia
PENUTUP
Sekolah alam Bandar Bakau diharapkan dapat menjadi alternatif untuk membangun generasi berkarakter yang dilandasi intelektual, moral, spiritual serta ketrampilan hidup. Sistem pendidikan selama ini hanya terfokus pada prestasi akademik sehingga melupakan sisi spiritual dan bekal ketrampilan akibatnya yang dihasilkan adalah generasi yang tidak mempunyai karakter kuat untuk berkompetisi secara sehat. Banyak yang sudah sadar pendidikan di Indonesia hanya mencetak pengangguran tanpa bisa berkompetisi atau menciptakan lapangan kerja. Ini sebuah kemubaziran dari triliunan dana masyarakat dan pemerintah. Model sekolah alam umumnya menggabungkan dan mengembangkan aspek intelektual, emosional, spiritual serta berbagai ketrampilan hidup siswa. Terlepas dari segala Kelebihan dan kekurangannya kami berharap sekolah alam bisa menjadi model sekolah yang baik yang bercirikan khas Indonesia.
Sesungguhnya konsep sekolah alam bersifat universal, bisa dipakai oleh siapa pun dari agama mana pun, apalagi sekolah negeri, insya Allah bisa selama mereka memahami cara mengamalkannya (mengimplementasikannya). Banyak orang salah paham tentang sekolah alam. Sekolah alam lebih banyak dianggap sebagai sekolah yang hijau, ada outboundnya dan sering belajar di masyarakat (outing). sejatinya sekolah alam fokus (80%) pada pembentukan akhlak = 20% fokus pada logika & leadership. Pemahaman Mendiknas soal sekolah karakter sesungguhnya merupakan sebuah upaya yang mulia dan menyerupai visi sekolah alam. Beberapa indikator sekolah karakter yg dimaksud mendiknas, merupakan prasyarat dasar sekolah alam, seperti biaya murah, guru yang berkualitas dan kepemimpinan. murahnya sekolah alam disebabkan oleh biaya infrastruktur yang murah (kelas & laboratorium berbasis lingkungan/alam). 80% kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru, dan yang terakhir pendidikan kepemimpinan menjadi salah satu kurikulum utama.