Dumai - Bandar Bakau. Seperti biasa pertemuan Sekolah Alam pada minggu ke-12 memilih lokasi kelas yang berbeda dari setiap minggunya. Namanya juga Sekolah Alam, disini kami belajar dan mengajar selalu dari alam. Memang sesekali ada juga kami belajar di sebuah pondok, tapi tetap saja letaknya di alam hehe..
Beberapa minggu ini Kota Dumai selalu diguyur hujan, itulah makanya kali ini siswa/i Sekolah Alam harus extra hati-hati. Ya, sebab beberapa Ular Bakau telah ditemukan oleh Pengelola Hutan Mangrove. Namun tentu saja itu tidak menyurutkan semangat para siswa/i Sekolah Alam untuk belajar dan bermain seperti biasa, karena itulah adanya sebuah ekosistem. Dimana setiap mahluk hidup saling berkaitan dan mambutuhkan satu sama lainnya. Materi kelas Sekolah Alam minggu ini masih mengulas tentang Pengenalan Terhadap Jenis Bakau, dan jenis Bakau yang dipilih adalah "Rhizophora Mucronata" atau biasa disebut Bakau Belukap atau Bakau Minyak. Mengenai Bakau Belukap ini sangat erat pula kaitannya dengan sejarah dari Kota Dumai itu sendiri, yaitu mengenai Legenda Situs Putri Tujuh. Insya Allah untuk lebih jelasnya mengenai kisah ini akan kami uraikan dalam artikel lain pada blog ini.
Beberapa minggu ini Kota Dumai selalu diguyur hujan, itulah makanya kali ini siswa/i Sekolah Alam harus extra hati-hati. Ya, sebab beberapa Ular Bakau telah ditemukan oleh Pengelola Hutan Mangrove. Namun tentu saja itu tidak menyurutkan semangat para siswa/i Sekolah Alam untuk belajar dan bermain seperti biasa, karena itulah adanya sebuah ekosistem. Dimana setiap mahluk hidup saling berkaitan dan mambutuhkan satu sama lainnya. Materi kelas Sekolah Alam minggu ini masih mengulas tentang Pengenalan Terhadap Jenis Bakau, dan jenis Bakau yang dipilih adalah "Rhizophora Mucronata" atau biasa disebut Bakau Belukap atau Bakau Minyak. Mengenai Bakau Belukap ini sangat erat pula kaitannya dengan sejarah dari Kota Dumai itu sendiri, yaitu mengenai Legenda Situs Putri Tujuh. Insya Allah untuk lebih jelasnya mengenai kisah ini akan kami uraikan dalam artikel lain pada blog ini.
Jenis Rhizophora Mucronata atau Bakau Belukap dahulu banyak tumbuh di Hutan Mangrove Dumai ini, namun karena banyak yang ditebang untuk dijadikan sebagai bahan pembuat arang dan sebagian lagi hilang oleh pembangunan Pelabuhan dan Dermaga Kota Dumai, Bakau Belukap yang ada saat ini adalah hasil dari pembibitan ulang oleh pihak Pengelola Bandar Bakau, yaitu mulai pada tahun 2002.
Ciri-ciri "Rhizophora Mucronata"
Bakau Belukap dapat mencapai tinggi pohon hingga 25 meter, atau kira-kira setinggi bangunan enam lantai. Alangkah rindang dan sejuknya hutan mangrove Dumai ini bila telah dipenuhi oleh pohon-pohon tadi, semoga akan terwujud. Dengan akar jenis Akar tunjang yang besar dan berkayu dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian bawah, denan batang memiliki diameter hingga 70 cm dengan kulit kayu berwarna gelap hingga hitam dan terdapat celah horizontal/memecah datar.
Daun
Daun bakau jenis belukap memiliki perbedaan dengan jenis bakau lainnya, yaitu daun berkulit. Gagang daun berwarna hijau, denag panjang 2,5-5,5 cm. Pinak daun terletak pada pangkal gagang daun berukuran 5,5-8,5 cm. Unit & Letak : sederhana & berlawanan. Bentuk : elips melebar hingga bulat memanjang. Ujung : meruncing. Ukuran : 11-23 x 5-13 cm.
Bunga
Gagang kepala bunga seperti cagak, bersifat bisek sual, masing-masing menem pel pada gagang individu yang panjangnya 2,5-5 cm. Letak: di ketiak daun. Formasi: Kelompok (4-8 bunga per kelompok). Daun mahkota: 4;putih, ada rambut. 9 mm. Kelopak bunga: 4; kuning pucat, panjangnya 13-19 mm. Benang sari: 8; tak bertangkai.
Buah
Buah lonjong/panjang hingga berbentuk telur berukuran 5-7 cm, berwarna hijaukecoklatan, seringkali kasar di bagian pangkal, berbiji tunggal. Hipokotil silindris, kasar dan berbintil. Leher kotilodon kuning ketika matang. Ukuran: Hipokotil: panjang 36-70 cm dan diameter 2-3 cm.
Biji
Tipe Biji vivipar (biji atau benihnya telah berkecambah sebelum buahnya gugur dari pohon), berbiji tunggal. Hipokotil silindris, kasar dan berbintil.
Buah Bakau Belukap yang siap dipetik untuk pembibitan memiliki ciri kotilodon/ Gelang/ Cincin buah berwarna kuning.
Setelah materi Pengenalan Jenis Bakau, siswa/i diajak untuk berinspirasi terhadap lingkungan. Artinya, setiap siswa/i dilatih untuk menggunakan sense of art-nya masing-masing. Dalam waktu selama 20 menit, siswa/i tadi diwajibkan membuat tulisan apapun bentuknya (mengarang, puisi, pantun dll). Dimana saja didalam area Hutan Mangrove ini, bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi. Dan seperti biasa pula, diakhir materi siswa/i berpindah lokasi menuju Bank Bakau. Apakah yang dimaksud dengan Bank Bakau ini ? akan kami jelaskan pada artikel lain selanjutnya.
Sekolah Alam ini adalah kelas Percobaan, yang mana pada bulan Desember nanti akan diadakan Ujian Khusus Hasil Pendidikan Materi yang sudah dilalui selama kurang lebih 4bulan. Yang lulus, dialah yang akan masuk dalam tahap Pendidikan Mangrove yang sebenarnya, menjadi penerus pelestari Hutan Mangrove Dumai di kemudian hari. Semoga dengan diajarkannya materi ini, kelak siswa/i Sekolah Alam memiliki kepedulian terhadap kelangsungan HutanMangrive di Dumai ini aamiin... Salam Bahari !!!
Materi Oleh : Darwis Mohd. Saleh
Pendamping Siswa/i : Dodi Iswanto dan Syahrial
Materi Oleh : Darwis Mohd. Saleh
Pendamping Siswa/i : Dodi Iswanto dan Syahrial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setiap komentar, mohon cantumkan nama Anda, agar kita bisa lebih mudah berinteraksi dan saling memberikan informasi mangrove. Komentar tanpa akun email/blog, beri komentar sebagai "Anonymous". Kami tunggu komentar dan informasi mangrove dari rekan-rekan ya. Salam Bahari !