aku memang berdiri di bahu mu
wahai janda muda di rumah itu
saat sulit hadapi dunia
kita memang pernah menyatukan darah
sebab setan berdiri tepat diatas kepala kita
tak ada lagi keraguan yang menghantui waktu kita
tapi ku mohon
jangan kau lebihkan sayang mu kepada ku
sebab aku lah pecundang itu yang meracuni jamuan kita malam ini
dan aku lah perampok itu yang merusak jiwa dan batin mu
tampar aku wahai ibu dari satu anak
kan ku corengi muka ku dengan lumpur lumpur janji
pijak kaki ku, biar aku tersungkur dan terjatuh di jurang yang dalam
agar semua kan menjadi indah.......
jangan kau layan aku seperti bekas suami mu
yang pernah kau sayangi dan kau benci
sebab aku bukan apa-apa dari mu.....
selonggok tanah yang mengeras di depan pintu
wanita ku yang bekerja siang dan malam
di depan mu berbaris pasukan manusia yang bisa membuat hati mu bahagia
tapi bukan aku
wahai perempuan berstatus mantan istri
di belakang mu gerilya pejantan yang mengejarmu
melambaikan hawa syurga di hirupnya nafas mu
tapi bukan aku
beri lah mereka beberapa butir kacang kedelai
ntuk menghitung hari berapa lama ia berbaris di depan mu
berilah mereka jeruji besi
jika kau tak mau lagi di ikuti oleh mereka yang mengejarmu..
wanita janda muda yang berambut ikal
ini jalan yang kita hadapi
saat lari dan merangkak
saat sulit dan makin sulit
menangis...........................................................
......................................................................
......................................................................
dumai, 9 maret 2010
untuk teman ku yang tak ku sebutkan namanya
dari : syahrul affandi bin jalaluddin rozali
wahai janda muda di rumah itu
saat sulit hadapi dunia
kita memang pernah menyatukan darah
sebab setan berdiri tepat diatas kepala kita
tak ada lagi keraguan yang menghantui waktu kita
tapi ku mohon
jangan kau lebihkan sayang mu kepada ku
sebab aku lah pecundang itu yang meracuni jamuan kita malam ini
dan aku lah perampok itu yang merusak jiwa dan batin mu
tampar aku wahai ibu dari satu anak
kan ku corengi muka ku dengan lumpur lumpur janji
pijak kaki ku, biar aku tersungkur dan terjatuh di jurang yang dalam
agar semua kan menjadi indah.......
jangan kau layan aku seperti bekas suami mu
yang pernah kau sayangi dan kau benci
sebab aku bukan apa-apa dari mu.....
selonggok tanah yang mengeras di depan pintu
wanita ku yang bekerja siang dan malam
di depan mu berbaris pasukan manusia yang bisa membuat hati mu bahagia
tapi bukan aku
wahai perempuan berstatus mantan istri
di belakang mu gerilya pejantan yang mengejarmu
melambaikan hawa syurga di hirupnya nafas mu
tapi bukan aku
beri lah mereka beberapa butir kacang kedelai
ntuk menghitung hari berapa lama ia berbaris di depan mu
berilah mereka jeruji besi
jika kau tak mau lagi di ikuti oleh mereka yang mengejarmu..
wanita janda muda yang berambut ikal
ini jalan yang kita hadapi
saat lari dan merangkak
saat sulit dan makin sulit
menangis...........................................................
......................................................................
......................................................................
dumai, 9 maret 2010
untuk teman ku yang tak ku sebutkan namanya
dari : syahrul affandi bin jalaluddin rozali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setiap komentar, mohon cantumkan nama Anda, agar kita bisa lebih mudah berinteraksi dan saling memberikan informasi mangrove. Komentar tanpa akun email/blog, beri komentar sebagai "Anonymous". Kami tunggu komentar dan informasi mangrove dari rekan-rekan ya. Salam Bahari !