Bandar Bakau - Dumai. Kegiatan Sekolah Alam anak pada minggu 05 Desember 2010 kemarin cukup padat dan lumayan melelahkan. Pemberian materi yang biasa dilakukan di area Hutan Mangrove Bandar Bakau pada saat itu dialihkan setengah hari untuk mengikuti Study Banding di Hutan Mangrove Sungai Masjid wilayah UNRI juga acara Outbound bagi para siswa baru.Menjelang siang hari setelah makan siang bersama, barulah para siswa kembali pulang untuk mengikuti pembelajaran seperti biasa pada setiap minggunya, yaitu mempelajari atau meng-identifikasi jenis mangrove yang terdapat di area Hutan Mangrove Bandar Bakau.
Minggu ini materi yang dibahas adalah Bakau Api-api Putih atau dengan nama latin Avicennia Alba. Api-api adalah nama sekelompok tumbuhan dari marga Avicennia, suku Acanthaceae. Api-api biasa tumbuh di tepi atau dekat laut sebagai bagian dari komunitas hutan bakau. Nama Avicennia dilekatkan pada jenis ini untuk menghormati Ibnu Sina, di dunia barat terkenal sebagai Avicenna, salah seorang pakar dan perintis kedokteran modern dari Persia. Nama lain api-api di pelbagai daerah di Indonesia di antaranya adalah mangi-mangi, sia-sia, boak, koak, marahu, pejapi, papi, nyapi dan lain-lain. Jenis Avicennia Alba (Putih Api-api) pohon adalah pelopor kelompok spesies yang ada di daerah zona depan hutan pantai rawa yang sering ditemukan di pantai laut dan sungai.
Di Bandar Bakau sendiri, jenis ini tumbuh alami dan ada juga yang ditanam tahun 2006 untuk melengkapi koleksi Hutan mangrove Bandar Bakau. Bahkan rencana tahun 2011 besok ada penanaman jenis ini mulai dari muara sungai Dumai. Fungsinya adalah untuk melakukan sedimentasi lumpur dari tebing yang terabrasi selama ini karena dari arah muara Kecamatan Dumai barat ke PT Patra DockYard masih meiliki garis pantai yang berlumpur. Namun tidak di bagian Dumai Timur akibat timbunan pasir reklamasi perluasan wilayah pelabuhan sejak tahun 1990.
Sebagai warga komunitas mangrove, api-api memiliki beberapa ciri yang merupakan bagian dari adaptasi pada lingkungan berlumpur dan bergaram. Di antaranya :
Akar nafas serupa paku yang panjang dan rapat, muncul ke atas lumpur di sekeliling pangkal batangnya. Sangat efektif untuk menangkap dan menahan lumpur serta pelbagai sampah yang terhanyut di perairan. Jalinan perakaran ini juga menjadi tempat mencari makanan bagi aneka jenis kepiting bakau, siput dan teritip. Pertumbuhan jenis ini dapat mencapai ketinggian lebih kurang 20m. Permukaan batang halus dan berwarna abu-abu. Kulit bagian dalam keras dan hampir berwarna putih.
Daun-daun dengan kelenjar garam di permukaan bawahnya. Daun api-api berwarna putih di sisi bawahnya, dilapisi kristal garam. Ini adalah kelebihan garam yang dibuang oleh tumbuhan tersebut. Daun berbentuk tombak, meruncing ke hijau, dasar mengkilap dan gelap di warna pada permukaan atas dan keputihan pada permukaan belakang daun.
Bunga-bunga kecil, berwarna kuning dengan buah-buahan hijau dan berbulu dengan bentuk yang terlihat hampir seperti lintah penuh.
Biji api-api berkecambah tatkala buahnya belum gugur, masih melekat di rantingnya. Dengan demikian biji ini dapat segera tumbuh sebegitu terjatuh atau tersangkut di lumpur.
Setelah para siswa diberikan penjelasan mengenai identifikasi janis bakau api-api atau Avicennia Alba, mereak langsung dikenalkan pada pohon yang dimaksud yang berada dilokasi pembelajaran. Fungsinya adalah agar para siswa dapat mempraktekkan teori yang telah dicatat sebelumnya, kemudian satu-persatu dari bagian-bagian pohon diperlihatkan dan diberikan penjelasannya. Sebetulnya jenis api-api sudah banyak dimanfaatkan oleh orang, banyak sekali kegunaan dari buah api-api ini salah satunya adalah dapat dibuat sebagai keripik. Namun oleh pihak PAB selaku pengelola hutan Bandar Bakau hal belum dilakukan mengingat SDM serta biaya yang cukup besar dalam pengelolaannya, karena dengan mengambil manfaatnya kit ajuga harus mempertimbangkan keberadaaannya. Semoga saja suatu saat nanti, para siswa-siswa Sekolah Alam inilah yang akan mewujudkannya kelak.
SALAM BAHARI !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setiap komentar, mohon cantumkan nama Anda, agar kita bisa lebih mudah berinteraksi dan saling memberikan informasi mangrove. Komentar tanpa akun email/blog, beri komentar sebagai "Anonymous". Kami tunggu komentar dan informasi mangrove dari rekan-rekan ya. Salam Bahari !