melesak nyawa di badan
sesak menggapai tangan sultan
senak di hulu hati
melihat kau pergi
kekasihmu kau tinggalkan
di depan taman
tanpa bunga
tak terbahasakan lagi pedih di mata
hanya takbir yang berlendir
di depan istana mengalir
sudahlah sahabat
mayat mu telah dikebat dan diangkat
para penggawa mendedahkan tangan
bangang seketika di pagar halaman
tapi lamun ku tak bisa mereka timbun
tentang istana yng majun
aku iri caramu pergi
menyeret dhuafamu ke alam baqa
sedangkan istana tak berkedak bunga
untuk merangkai sepatah dua belasungkawa
beda bila pengkhianat yang mati
walau itu terkesan basa basi
joni malela
melesaklah sampai ke surga
hanya di situ yang banyak bunga
dan cinta yang tak perlu kata
Dmi, Sept 2010
sesak menggapai tangan sultan
senak di hulu hati
melihat kau pergi
kekasihmu kau tinggalkan
di depan taman
tanpa bunga
tak terbahasakan lagi pedih di mata
hanya takbir yang berlendir
di depan istana mengalir
sudahlah sahabat
mayat mu telah dikebat dan diangkat
para penggawa mendedahkan tangan
bangang seketika di pagar halaman
tapi lamun ku tak bisa mereka timbun
tentang istana yng majun
aku iri caramu pergi
menyeret dhuafamu ke alam baqa
sedangkan istana tak berkedak bunga
untuk merangkai sepatah dua belasungkawa
beda bila pengkhianat yang mati
walau itu terkesan basa basi
joni malela
melesaklah sampai ke surga
hanya di situ yang banyak bunga
dan cinta yang tak perlu kata
Dmi, Sept 2010
oleh Tuan Darwis Moh Saleh pada 12 September 2010 jam 18:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setiap komentar, mohon cantumkan nama Anda, agar kita bisa lebih mudah berinteraksi dan saling memberikan informasi mangrove. Komentar tanpa akun email/blog, beri komentar sebagai "Anonymous". Kami tunggu komentar dan informasi mangrove dari rekan-rekan ya. Salam Bahari !