kemelut wajah mu yang usang menambah kepedihan di jiwa ku
hingga bintik hitam tak pernah kelihatan lagi
bintik yang timbul ketika kau merasakan sesuatu yang sedikit bahagia di naluri mu
koreng di tubuh muungilmu masih berbekas...
sisa dari pertempuran melawan hawa nafsu
seperti kunang-kunang yang berterbangan di malam hari..
kau memberikan cahaya kepuasan terhadap sang kumbang
sang kumbang yang bosan dengan hidangan rumah nya
sang kumbang yang berhidung belang
aku terharu ketika itu
melihat betapa beratnya kau melawan kehidupan
seakan tak percaya hati terasa
wahai wanita muda dengan rok mini di paha
apa yang kau rasakan saat kau di pelukan pria bermuka dua
dipundak mu tersangkut beban dunia akhirat
wahai gadis belia pinggiran kota
sudah kah kau usap wajah kedua orang tua mu
yang lagi terbaring kaku di pintu kematian
kesunyian berani beradu dengan keringat
demi nafsu yang membara
pikiran ku terhempas dengan kenyataan yang ada
ini adalah realita kita sebagai manusia
membuka diri membunuh belenggu yang mengikat kita dari belakang
berharap bintang bersinar terang
wahai wanita separuh baya yang berdiri di depanku
ingin ku peluk erat beban bersarang di jiwa mu
sbagai rasa iba ku kepada mu
dumai, 8 januari 2010
oleh Senepak Duri pada 08 Januari 2010 jam 2:28
hingga bintik hitam tak pernah kelihatan lagi
bintik yang timbul ketika kau merasakan sesuatu yang sedikit bahagia di naluri mu
koreng di tubuh muungilmu masih berbekas...
sisa dari pertempuran melawan hawa nafsu
seperti kunang-kunang yang berterbangan di malam hari..
kau memberikan cahaya kepuasan terhadap sang kumbang
sang kumbang yang bosan dengan hidangan rumah nya
sang kumbang yang berhidung belang
aku terharu ketika itu
melihat betapa beratnya kau melawan kehidupan
seakan tak percaya hati terasa
wahai wanita muda dengan rok mini di paha
apa yang kau rasakan saat kau di pelukan pria bermuka dua
dipundak mu tersangkut beban dunia akhirat
wahai gadis belia pinggiran kota
sudah kah kau usap wajah kedua orang tua mu
yang lagi terbaring kaku di pintu kematian
kesunyian berani beradu dengan keringat
demi nafsu yang membara
pikiran ku terhempas dengan kenyataan yang ada
ini adalah realita kita sebagai manusia
membuka diri membunuh belenggu yang mengikat kita dari belakang
berharap bintang bersinar terang
wahai wanita separuh baya yang berdiri di depanku
ingin ku peluk erat beban bersarang di jiwa mu
sbagai rasa iba ku kepada mu
dumai, 8 januari 2010
oleh Senepak Duri pada 08 Januari 2010 jam 2:28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setiap komentar, mohon cantumkan nama Anda, agar kita bisa lebih mudah berinteraksi dan saling memberikan informasi mangrove. Komentar tanpa akun email/blog, beri komentar sebagai "Anonymous". Kami tunggu komentar dan informasi mangrove dari rekan-rekan ya. Salam Bahari !