sebuah ekspresi
setelah enam tahun terjadi
tenggelamnya kampung saya
pasar pantai dan sekitarnya
hancur lebur
tergusur
hasilnya untuk kota ku ini
belum seberapa berarti
walau musim barat
ombak tegapmu dulu masih bergurau
dengan bakau
menjilat mesra sampan-sampan nelayan
yang merayap lembut di tubuhmu
kini tinggal air mata yang menggelombang
tangisi pantai desa yang hilang
dibenam kaki-kaki yang kokoh
pilu sungguh!
itu ratap diterjemah jadi lagu merdu
hingga kau dihafalkan
dari celah-celah pulau
Dumai, Juni 1995
setelah enam tahun terjadi
tenggelamnya kampung saya
pasar pantai dan sekitarnya
hancur lebur
tergusur
hasilnya untuk kota ku ini
belum seberapa berarti
walau musim barat
ombak tegapmu dulu masih bergurau
dengan bakau
menjilat mesra sampan-sampan nelayan
yang merayap lembut di tubuhmu
kini tinggal air mata yang menggelombang
tangisi pantai desa yang hilang
dibenam kaki-kaki yang kokoh
pilu sungguh!
itu ratap diterjemah jadi lagu merdu
hingga kau dihafalkan
dari celah-celah pulau
Dumai, Juni 1995
oleh Tuan Darwis Moh Saleh pada 07 Oktober 2010 jam 12:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setiap komentar, mohon cantumkan nama Anda, agar kita bisa lebih mudah berinteraksi dan saling memberikan informasi mangrove. Komentar tanpa akun email/blog, beri komentar sebagai "Anonymous". Kami tunggu komentar dan informasi mangrove dari rekan-rekan ya. Salam Bahari !